Diera modern saat ini, setiap orang dituntut untuk memiliki skill yang memadai dalam setiap hal yang terjadi setiap harinya. Dalam kata lain, setiap orang dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya sendiri secara mandiri dengan tuntas.

Dibalik dinding pesantren yang identik dengan kajian kitab kuning, sholat berjama’ah, lantunan ayat suci al-qur’an setiap saat, dan kehidupan sederhana, berdiri sebuah kampus dengan wajah berbeda, yaitu Ma’had Aly. Sebuah perguruan tinggi yang tumbuh dalam lingkungan pesantren, menggabungkan tradisi pesantren dengan akademik perkuliahan. Bukan sekedar kuliah biasa, Ma’had Aly menyajikan kuliah serius tapi hangat, akademis tapi berakar tradisi pesantren. Ditempat inilah kita dapat belajar banyak hal, mulai dari skill sederhana hingga skill yang paling rumit, sehingga kita tidak akan terkikis oleh zaman yang semakin modern.

Ma’had Aly lahir untuk menjawab tantangan zaman, ditengah gemparnya perkuliahan yang menawarkan berbagai hasil visi yang tinggi. Ma’had Aly tidak hanya melahirkan kader ulama, tetapi juga mencetak intelektual muslim yang siap berdialog dengan dunia modern. Mencetak sarjana yang mampu menjaga Khazanah keilmuan diniyyah sekaligus memberi Solusi atas problem Masyarakat kontemporer.

Dilingkungan pondok pesantren Al-Rifa’ie satu ini, lahirlah Ma’had Aly Al-Zamachsyari yang tidak kalah bergengsi dengan perkuliahan lainnya. Dengan background pesantrennya, Ma’had Aly Al-Zamachsyari mampu berdiri dengan gagah, dan terus menerobos perkembangan zaman saat ini dengan berbagai terobosan akademik yang Istimewa -dalam artian membungkus kurikulum diniyyah dengan konsep perkuliahan. Dalam beberapa tahun berjalannya Ma’had Aly Al-Zamachsyari ini, sudah mampu mencetak para kader ulama yang dapat menyaingi para alumni universitas ternama di Indonesia.

Dengan metode pembelajaran yang Santai namun tetap serius, Ma’had Aly Al-Zamachsyari mampu membawa para mahasantrinya untuk berpikir 1000 kali lipat lebih jauh daripada mahasiswa lainnya, karena dalam pembelajarannya, Ma’had Aly Al-Zamachsyari masih menggunakan kitab salaf sebagai pedoman/kurikulum pembelajaran. Sehingga, dengan barokah para muallifnya yang amat sangat cerdasnya, narasi yang ada dalam kitab salaf bisa menuntun mahasantri untuk dapat menjawab segala problematika zaman.

Selain kegiatan perkuliahan formal setiap harinya, didalam Ma’had Aly Al-Zamachsyari terdapat banyak ruang pengembangan intelektual, salah satunya adalah Bahtsul Masail yang menjadi laboratorium khas Ma’had Aly -khususnya pesantren. Dengan adanya forum tersebut, para mahasantri berlatih merumuskan jawaban atas problematika actual dengan merujuk pada kitab salaf. Selain adanya forum tersebut, tak jarang pula Ma’had Aly Al-Zamachsyari menghasilkan berbagai karya tulis ilmiah, penelitian, dan diskusi tematik yang dapat membuka wawasan baru.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa Ma’had Aly khususnya Ma’had Aly Al-Zamachsyari merupakan bukti bahwa pesantren tidak hanya kuat menjaga tradisi, tapi juga mampu melahirkan generasi akademisi. Dengan konsep kampus/universitas yang lahir ditengah lingkungan pesantren, ruang belajar hal-hal yang bersifat ilmiyah diimbangi dengan amaliyah yang sesuai dengan ilmiyahnya.